Tentang bahasa inggris
Bahasa inggris merupakan bahasa yang paling banyak dipakai
untuk berkomunikasi oleh bangsa-bangsa dibelahan dunia. Bahasa inggris juga dipakai
sebagai bahasa pengantar dalam acara-acara atau pertemuan-perteuan resmi
tingkat international. Hubungan bisnis di forum internasional juga menggunakan
bahasa inggris. Pendek kata bahasa inggris merupakan bahasa international. Bahkan
hari ini bahasa inggris sudah menjadi bahasa keseharian kita. Apalagi jika kita
suka bepergian keluar negeri untuk jalan-jalan atau untuk belajar di
universitas di luar negeri maka bahasa inggris adalah bahasa pengantar yang
digunakan. Banyak juga beasiswa luar negeri bahkan beasiswa dalam negeripun
mensyaratkan kemampuan bahasa Inggris. Bahasa Inggris digunakan juga dalam
akademik seperti penulisan journal,skripsi,tesis dan disertasi. Bahasa Inggris
merupakan bahasa yang penggunanya terbayak di dunia. Bahasa ini mudah
dimengerti semua bangsa.
Di Indonesia sendiri bahasa Inggris sudah lama diajarkan
di sekolah-sekolah mulai dari sekolah menengah dan perguruaan tinggi. Bahasa Inggris
telah dimasukan dalam kurikulum pendidikan menengah dan perguruan tinggi, namun
hingga kini belum menunjukkan hasil yang maksimal. Tidak jarang kita temui
seorang tamatan SMA kurang paham bahkan buta sama sekali tentang pelajaran
bahasa Inggris. Padahal mereka telah belajar bahasa Inggris selama 6 tahun,
yaitu sejak duduk di bangku SMP. Kondisi seperti ini sangat memprihatinkan kita
semua khususnya dunia pendidikan. Bahasa inggris seolah-olah menjadi hantu yang
mengerikan bagi siswa-siswa menengah maupun mahasiswa. Mengapa bahasa Inggris
sulit dipelajari? Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhinya:
1. Kebiasaan menggunakan bahsa daerah
Seperti
yang kita ketahui bangsa Indonesia memiliki beraneka ragam budaya dan bahasa. Kebiasaan
menggunakan bahasa daerah ini membuat bahasa Inggris kurang diminati dan
menjadi asing khususnya bagi siswa-siswa yang belajar di daerah-daerah.
2.
Pelajaran bahasa Inggris dianggap sulit
dan kurang menarik bagi siswa.
Buku
pelajarn bahasa Inggris sering dianggap terlalu meletihkan siswa karena banyak
latihan-latihan soal yang diberikan sedangkan materi yang diberikan terkesan
sepotong-sepotong dan tidak berurutan. Misalnya pada saat pertama kali iswa
mengenal bahasa Inggris yaitu waktu duduk di kelas satu SMP, mereka diberi
materi pengenalan kalimat berupa pola kalimat. Pola kalimat itu hanya sebagian
saja diberikan dikelas satu SMP, mereka diberi materi pengenalan kalimat berupa
pola kalimat. Pola kalimat itu hanya sebagian saja diberikan dikelas satu,
sebagian dikelas dua dan sisanya di kelas tiga. Dikelas mereka tidak ada
kendala dalam mempelajari materi yang diberikan. Namun setelah duduk di kelas
dua akan terasa betapa sulitnya mengingat kembali materi bahasa Inggris kelas
satu. Demikian juga saat duduk di kelas tiga. Ketika memasuki bangku SMA, hal
yang sama terulang kembali.
3.
Kurangnya sarana dan prasarana pendukung
juga berpengaruh besar terhadap perkembangan pelajaran yang satu ini. Jarang
sekali kita jumpai sekolah-sekola (khususnya sekolah menengah tingkat pertama
dan atas) yang memiliki laboratorium bahasa. Padahal laboratorium bahasa sangat
besar artinya dalam hal pengucapan kalimat.